Untuk mempertajam ide awal dari segelintir orang yang berkeinginan di kawasan distrik Jagebob memiliki pondok pesantren, maka dilakukanlah semacam survey atau jajak pendapat kepada berbagai lapisan masyarakat.
Dimulai dengan dilakukannya kerja bakti yang dipelopori oleh Pos Ramil Jagebob, Babinkamtibmas, dan kepala kampung Mimi Baru dimana lokasi area pembangunan berada. Antusias yang tinggi dari warga untuk memiliki pondok pesantren terlihat dari jumlah peserta yang hadir. Warga dari sejumlah kampung disekitar area tanah wakaf tersebut berkumpul untuk membersihkan lokasi dari pepohonan dan semak belukar.
Kebersamaan dan gotong royong terlihat jelas pada kegiatan tersebut. berbagai profesi warga berkumpul menyisihkan waktu dan tenaga untuk mempersiapkan lahan yang nantinya akan dibangun pondok pesantren pertama di wilayah mereka.
Tidak berhenti disitu, rasa penasaran akan tanggapan warga masyarakat jagebob, membuat sang inisiator Danpos Ramil dan teman-teman berkeliling mendatangi beberapa tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk mengetahui tanggapannya terhadap rencana besar tersebut.
Jawaban yang membuat haru berkali-kali didengar oleh Pak Nasir dan rekan-rekan. Betapa hadirnya pondok pesantren itu sangat diimpikan dan dirindukan oleh segenap pihak yang ditemui. Mereka menyatakan antusias dan kesediaan untuk bersama bergotong royong dalam proses pembangunannya kelak.



