
Sejak pagi, ketiga wanita itu sudah sibuk membereskan ruangan, memasak makanan dan menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan konsumsi di Balai Kampung Mimi Baru, Jagebob. Saat ditanya apakah mereka hanya bertiga saja, ketiganya kompak menjawab bahwa untuk menyiapkan makanan dengan jumlah peserta segitu memang tidak memerlukan terlalu banyak orang, sebab mereka ternyata sudah terbiasa menyiapkan untuk jumlah peserta berkali lipat lebih banyak, misalkan pada kegiatan pesta kampung atau event masal lainya.
Terlebih lagi mengingat ini adalah kegiatan yang berhubungan dengan Pondok pesantren yang juga mereka idamkan, menjadi alasan khusus mereka mau turut membantu pada hari itu. “Kami cuma punya tenaga saja Pak, semoga bisa jadi amal ibadah dengan bantuan masak ini.” Ujar salah satu Ibu.
Menu yang mereka hidangkan siang itu untuk sebagian besar orang termasuk makanan yang cukup lumayan, dimana tongseng daging rusa dan sop daging ayam tak lupa sambel super pedas menjadi pelipur lapar bagi puluhan partisipan terdiri dari anggota donatur dari Kota Merauke dan warga yang menyambut untuk membantu menurunkan batu bata.
Sungguh sebuah kerja sama yang apik dan dalam pembagian peran dan keterwakilan segala pihak pada proses Pembangunan Pondok yang sedang berlangsung. Dengan semangat ibadah, walau dengan peran yang kecil namun kolaborasi yang terjadi membuat banyak pihak semakin yakin bahwa proses ini perlahan telah menemukan irama dan sinkronisasi dan tepat.
Dan hal istimewa lainnya dari donasi yang diberikan oleh TKSCI dan HNI, selain telah memberikan bantuan yang sangat berharga, mereka juga memberikan bantuan terhadap konsumsi yang disantap bersama siang itu. Walaupun secara tata krama, adat kebiasaan warga masyakat di Jagebob khususnya dan kampung lain umumnya tetap akan menjamu siapapun tamu yang dating. Apalagi tamu tersebut membawa bantuan dan harapan akan hal yang selama ini di idam-idamkan warga masyarakat.



